Sore itu di tengah gerimis yang mengguyur kota Jogja aku dan teman- teman anggota Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada yang disingkat MAPAGAMA berangkat dari basecamp di gelanggang mahasiswa UGM Bulaksumur menuju ke stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Waktu itu kami akan mengikuti event tahunan yang diadakan pemerintah Kabupaten Cilacap yaitu Festival Perahu Naga (Dragon Boat Festival). Kami yang terdiri dari 14 personel berangkat duluan menggunakan kereta api sedang beberapa temanku ada yang menyusul menggunakan bus pada malam harinya.
Cukup lama kami menunggu datangnya kereta yang di jadwalkan datang pukul 16.00 WIB. Akhirnya setelah pada pukul 16. 30 kereta yang di nanti pun tiba dan kami langsung saja masuk untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Tidak lama kemudian keretapun berangkat perlahan menyusuri rel yang masih terlihat basah oleh guyuran air hujan yang baru saja berhenti. Canda tawa mewarnai perjalanan kami menuju ke Cilacap ini sehingga terlihat mengganggu para penumpang lain di kereta tersebut. Di awal perjalanan kami sempat menikmati pemandangan di sekitar melalui jendela karena hari masih terang akan tetapi ketika malam tiba yang ada hanya sorotan lampu yang temaram. Satu persatu temanku pun tertidur karena memang mereka telah memilih poisisi yang enak buat tidur. Tidak lama berselang akupun tertidur. Tidak sampai satu jam aku kembali terbangun karena ramainya para pengamen dan penjual makanan ringan yang menawarkan barangnya. Saat itu kulihat masih ada beberapa temanku yang terbangun sehingga aku kembali melanjutkan obrolan untuk menghilangkan kesepian. Untuk beberapa saat kami bercakap- cakap sampai akhirnya ngatukpun tak tertahankan sehingga aku dan teman- teman kembali melanjutkan mimpi diatas kereta.
Kurang lebih pukul 23. 00 WIB kami sampai di stasiun Cilacap yang saat itu terlihat sudah sangat sepi oleh aktivitas manusia. Hanya aku dan teman- teman dan beberapa penumpang lain dalam kereta tersebut yang terlihat disana. Setelah sempat berfoto- foto di stasiun kami segera menuju ke jalan untuk menunggu jemputan yang di janjikan oleh panitia pelaksana festival perahu naga tersebut. Karena jemputan yang dijanjikan tidak kunjung datang kamipun mulai menyusuri jalan besar yang sudah terlihat sepi tesebut untuk menuju ke basecamp lomba. Tidak berselang lama kemudian dua buah mobil menghampiri kami yang ternyata adalah mobil panitia yang kami nanti tersebut. Setiba di kesekretariatan lomba kamipun langsung di sambut oleh panitia lainya dengan sangat ramah. Setelah mendaftar ulang kami di berikan jatah makan malam. Karena perut sudah lapar aku dan teman- temanpun segera menyantap habis makanan tersebut. Setelah selesai menikmati makan malam kamipun segera di antarkan ke tempat bermalam yang letaknya tidak jauh dari tempat tersebut. Sampai di basecamp telah terlihat beberapa kelompok regu dayung yang sudah duluan sampai. Setelah sedikit berkenalan dengan mereka kamipun segera menuju ke lantai atas dimana tempat buat kami di sediakan. Kamipun segera menata barang- barang perlengkapan dan menyiapkan tempat buat tidur. Ada beberapa orang yang langsung tidur sedang yang lain masih ngobrol- ngobrol ke sana kemari. Sekitar satu jam kemudian empat orang teman ku yang menyusul telah sampai di sana dan segera bergabung. Debur ombak sudah terdengar dari tempat itu yang menandakan bahwa tempat itu sudah dekat dengan pantai. Akhirnya kami semua pun tertidur.
Pagi- pagi sekitar jam 5 aku dan enam orang temanku sudah bangun buat menikmati pemandangan alam di sekitar lokasi. Setelah keluar ternyata pantainya sudah sangat dekat sehingga kamipun memutuskan untuk menikmati pagi di pantai dan berharap mandapat pemandangan sunrise yang indah. Di pagi buta itu ternyata telah banyak orang yang berada di pantai tersebut untuk menikmati sunrise karena memang hari itu adalah hari minggu. Tidak lama kemudian matahari pagi pun mulai telihat muncul perlahan. Sungguh pemandangan yang begitu indah. Tidak lupa kami mengabadikan momen tersebut untuk berfoto- foto. Seiring matahari mulai meninggi aku dan teman- temanpun segera kembali ke basecamp untuk bergabung dengan yang lain. Sampai di basecamp makan pagi telah disediakan panitia sehingga aku segera menikmatinya. Setelah menyantap makan pagi aku segera mangambil peralatan mandi untuk segera mandi. Akhirnya pada pukul 09.00 WIB kamipun segera berangkat menuju lokasi perlombaan yaitu teluk penyu Cilacap dengan diantar mobil panitia.
Suasana dipantai saat itu sudah sangat ramai dengan para pengunjung pantai yang ingin menyaksikan festival perahu naga tersebut dan para peserta lomba. Segera setelah semua tim peserta perahu naga berkumpul kamipun segera mendapatkan jadwal bertanding. Saat itu kelompok kami mendapat urutan ke tiga. Setiap shift pertandingan ada empat tim yang bertanding. Saat itu memang posisi kami hanya bermodal semangat karena kami hanya beberapa hari saja latihan dayung, sedangkan regu- regu yang lain adalah kelompok pendayung profesional dan kelompok nelayan.yang sudah pasti mempunyai stamina yang cukup kuat. Hal itu terlihat dari dua tim- tim yang bertanding sebelum kami. Tubuh- tubuh kuat nan atletis cukup membuat kami sedikit pesimis. Akhirnya shift kedua pun berakhir dan itu artinya saatnya kami yang akan beraksi. 14 orang anggota timku yang terdiri dari 12 orang pendayung,1 orang skipper, dan 1 orang pemberi komando sudah siap di samping perahu. Dengan bermodal semangat tinggi kamipun segera memegang dayung dan menuju ke tempat start. Jarak dari pinggir pantai ke tempat start sekitar 400 meter yang di berikan sebagai pemanasan dan latihan kekompakan tim dalam mendayung sebelum perlombaan yang sebenarnya.
Akhirnya terdengar satu, dua, tiga dari panitia….. Begitu hitungan ketiga kamipun segera mengayunkan dayung untuk segera memacu perahu secepat mungkin. Sang pemberi komando terus memberikan semangat kepada kami untuk terus mendayung. Tidak berselang lama tiga tim perahu naga yang menjadi lawan kami sudah meninggalkan perahu kami agak jauh. Rasanya cukup berat sekali untuk terus mendayung karena tangan ini sudah sangat capek. Akhirnya tim lainpun semakin jauh meninggalkan kami sehingga kami tertinggal sekitar seratus meter ketika tim pertama mencapai finish. Sungguh luar biasa capeknya ketika melihat bahwa jarak kami dari garis finish masih cukup jauh. Akhirnya dengan semangat yang tinngi kamipun berhasil mencapai finish walaupun di posisi paling akhir.
Walaupun kalah di pertandingan pertama namun kita belum kehilangan harapan karena setiap tim mempunyai kesempatan dua kali bertanding sehingga apabila kalah di kesempatan pertama bisa memperbaikinya di pertandingan yang lain. Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya pertandingan kedua kamipun tiba. Kembali kami bersiap di perahu dengan optimisme yang masih tinggi untuk meraih kemenangan demi membuka peluang maju ke babak berikutnya. Pertandingan pun di mulai. Kembali seperti pertandingan pertama kali rupanya pertandingan kedua inipun tidak jauh beda hasilnya. Hanya beberapa saat setelah start tim lain segera melesat tak terkejar oleh kami sehingga akhirnya kita kembali finish di posisi juru kunci. Modal semangat yang tinggi ternyata belumlah cukup karena itu terbukti bahwa kami tidak mampu berbuat banyak dalam pelombaan tersebut.
Dengan perasaan kecewa kami masih menyaksikan pertandingan tim- tim lain yang bertanding. Karena hari sudah beranjak menuju sore maka aku dan teman- teman memutuskan untuk segera pulang ke Jogja karena pertimbangan transportasi. Akhirnya kamipun pulang ke kembali ke Jogja dengan tangan kosong. Akan tetapi aku tidak menyesali hal itu karena hal itu merupakan suatu pengalaman tersendiri yang cukup menyenangkan.
Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang
Cukup lama kami menunggu datangnya kereta yang di jadwalkan datang pukul 16.00 WIB. Akhirnya setelah pada pukul 16. 30 kereta yang di nanti pun tiba dan kami langsung saja masuk untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Tidak lama kemudian keretapun berangkat perlahan menyusuri rel yang masih terlihat basah oleh guyuran air hujan yang baru saja berhenti. Canda tawa mewarnai perjalanan kami menuju ke Cilacap ini sehingga terlihat mengganggu para penumpang lain di kereta tersebut. Di awal perjalanan kami sempat menikmati pemandangan di sekitar melalui jendela karena hari masih terang akan tetapi ketika malam tiba yang ada hanya sorotan lampu yang temaram. Satu persatu temanku pun tertidur karena memang mereka telah memilih poisisi yang enak buat tidur. Tidak lama berselang akupun tertidur. Tidak sampai satu jam aku kembali terbangun karena ramainya para pengamen dan penjual makanan ringan yang menawarkan barangnya. Saat itu kulihat masih ada beberapa temanku yang terbangun sehingga aku kembali melanjutkan obrolan untuk menghilangkan kesepian. Untuk beberapa saat kami bercakap- cakap sampai akhirnya ngatukpun tak tertahankan sehingga aku dan teman- teman kembali melanjutkan mimpi diatas kereta.
Kurang lebih pukul 23. 00 WIB kami sampai di stasiun Cilacap yang saat itu terlihat sudah sangat sepi oleh aktivitas manusia. Hanya aku dan teman- teman dan beberapa penumpang lain dalam kereta tersebut yang terlihat disana. Setelah sempat berfoto- foto di stasiun kami segera menuju ke jalan untuk menunggu jemputan yang di janjikan oleh panitia pelaksana festival perahu naga tersebut. Karena jemputan yang dijanjikan tidak kunjung datang kamipun mulai menyusuri jalan besar yang sudah terlihat sepi tesebut untuk menuju ke basecamp lomba. Tidak berselang lama kemudian dua buah mobil menghampiri kami yang ternyata adalah mobil panitia yang kami nanti tersebut. Setiba di kesekretariatan lomba kamipun langsung di sambut oleh panitia lainya dengan sangat ramah. Setelah mendaftar ulang kami di berikan jatah makan malam. Karena perut sudah lapar aku dan teman- temanpun segera menyantap habis makanan tersebut. Setelah selesai menikmati makan malam kamipun segera di antarkan ke tempat bermalam yang letaknya tidak jauh dari tempat tersebut. Sampai di basecamp telah terlihat beberapa kelompok regu dayung yang sudah duluan sampai. Setelah sedikit berkenalan dengan mereka kamipun segera menuju ke lantai atas dimana tempat buat kami di sediakan. Kamipun segera menata barang- barang perlengkapan dan menyiapkan tempat buat tidur. Ada beberapa orang yang langsung tidur sedang yang lain masih ngobrol- ngobrol ke sana kemari. Sekitar satu jam kemudian empat orang teman ku yang menyusul telah sampai di sana dan segera bergabung. Debur ombak sudah terdengar dari tempat itu yang menandakan bahwa tempat itu sudah dekat dengan pantai. Akhirnya kami semua pun tertidur.
Pagi- pagi sekitar jam 5 aku dan enam orang temanku sudah bangun buat menikmati pemandangan alam di sekitar lokasi. Setelah keluar ternyata pantainya sudah sangat dekat sehingga kamipun memutuskan untuk menikmati pagi di pantai dan berharap mandapat pemandangan sunrise yang indah. Di pagi buta itu ternyata telah banyak orang yang berada di pantai tersebut untuk menikmati sunrise karena memang hari itu adalah hari minggu. Tidak lama kemudian matahari pagi pun mulai telihat muncul perlahan. Sungguh pemandangan yang begitu indah. Tidak lupa kami mengabadikan momen tersebut untuk berfoto- foto. Seiring matahari mulai meninggi aku dan teman- temanpun segera kembali ke basecamp untuk bergabung dengan yang lain. Sampai di basecamp makan pagi telah disediakan panitia sehingga aku segera menikmatinya. Setelah menyantap makan pagi aku segera mangambil peralatan mandi untuk segera mandi. Akhirnya pada pukul 09.00 WIB kamipun segera berangkat menuju lokasi perlombaan yaitu teluk penyu Cilacap dengan diantar mobil panitia.
Suasana dipantai saat itu sudah sangat ramai dengan para pengunjung pantai yang ingin menyaksikan festival perahu naga tersebut dan para peserta lomba. Segera setelah semua tim peserta perahu naga berkumpul kamipun segera mendapatkan jadwal bertanding. Saat itu kelompok kami mendapat urutan ke tiga. Setiap shift pertandingan ada empat tim yang bertanding. Saat itu memang posisi kami hanya bermodal semangat karena kami hanya beberapa hari saja latihan dayung, sedangkan regu- regu yang lain adalah kelompok pendayung profesional dan kelompok nelayan.yang sudah pasti mempunyai stamina yang cukup kuat. Hal itu terlihat dari dua tim- tim yang bertanding sebelum kami. Tubuh- tubuh kuat nan atletis cukup membuat kami sedikit pesimis. Akhirnya shift kedua pun berakhir dan itu artinya saatnya kami yang akan beraksi. 14 orang anggota timku yang terdiri dari 12 orang pendayung,1 orang skipper, dan 1 orang pemberi komando sudah siap di samping perahu. Dengan bermodal semangat tinggi kamipun segera memegang dayung dan menuju ke tempat start. Jarak dari pinggir pantai ke tempat start sekitar 400 meter yang di berikan sebagai pemanasan dan latihan kekompakan tim dalam mendayung sebelum perlombaan yang sebenarnya.
Akhirnya terdengar satu, dua, tiga dari panitia….. Begitu hitungan ketiga kamipun segera mengayunkan dayung untuk segera memacu perahu secepat mungkin. Sang pemberi komando terus memberikan semangat kepada kami untuk terus mendayung. Tidak berselang lama tiga tim perahu naga yang menjadi lawan kami sudah meninggalkan perahu kami agak jauh. Rasanya cukup berat sekali untuk terus mendayung karena tangan ini sudah sangat capek. Akhirnya tim lainpun semakin jauh meninggalkan kami sehingga kami tertinggal sekitar seratus meter ketika tim pertama mencapai finish. Sungguh luar biasa capeknya ketika melihat bahwa jarak kami dari garis finish masih cukup jauh. Akhirnya dengan semangat yang tinngi kamipun berhasil mencapai finish walaupun di posisi paling akhir.
Walaupun kalah di pertandingan pertama namun kita belum kehilangan harapan karena setiap tim mempunyai kesempatan dua kali bertanding sehingga apabila kalah di kesempatan pertama bisa memperbaikinya di pertandingan yang lain. Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya pertandingan kedua kamipun tiba. Kembali kami bersiap di perahu dengan optimisme yang masih tinggi untuk meraih kemenangan demi membuka peluang maju ke babak berikutnya. Pertandingan pun di mulai. Kembali seperti pertandingan pertama kali rupanya pertandingan kedua inipun tidak jauh beda hasilnya. Hanya beberapa saat setelah start tim lain segera melesat tak terkejar oleh kami sehingga akhirnya kita kembali finish di posisi juru kunci. Modal semangat yang tinggi ternyata belumlah cukup karena itu terbukti bahwa kami tidak mampu berbuat banyak dalam pelombaan tersebut.
Dengan perasaan kecewa kami masih menyaksikan pertandingan tim- tim lain yang bertanding. Karena hari sudah beranjak menuju sore maka aku dan teman- teman memutuskan untuk segera pulang ke Jogja karena pertimbangan transportasi. Akhirnya kamipun pulang ke kembali ke Jogja dengan tangan kosong. Akan tetapi aku tidak menyesali hal itu karena hal itu merupakan suatu pengalaman tersendiri yang cukup menyenangkan.
Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar