Kautak tahu, aku rindu
Meskipun mengalir sajak-sajak kecil yang mencari muaranya, kamu
Meskipun mengalir air mata deras yang menjadi penyebabnya, kamu
Kautak tahu, aku rindu
Bahkan ketika jemariku tak mampu menyentuhmu
Bahkan saat tatapanku tak mampu menyentuh bayangmu
Kautak tahu, aku rindu
Kautak tahu seberapa kuat sayatan resah yang dihasilkan rindu
Dia keluarkan pisaunya!
Dia sayat sesukanya!
Semau-maunya!
Aku tersiksa
Aku sekarat
Kautak tahu, aku rindu
Kaumungkin tak mau tahu, bahwa aku rindu
Karena yang kautahu
Aku hanya temanmu
Yang rajin dengar ceritamu
Tanpa kautahu
Aku mencintaimu
Bahkan seringkali
Merindukanmu
Bogor, 07122011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar