Halo sekali lagi :D Pertama, saya ingin mengucapkan selamat hari Minggu dan selamat beribadah bagi siapapun yang melaksanakannya pada hari ini. Tuhan memberkati :)
Pagi ini, saya bangun dengan mata benar-benar mengantuk. Seusai doa pagi dan saat teduh, saya membaca inbox handphone saya. Tidak ada message baru. Pheww.. saya harus membiasakan diri untuk mengahadapi sepinya handphone akhir-akhir ini :D
Tidak ada yang saya lakukan, menatap langit-langit kamar, dan suara arina ephipania memenuhi kamar saya, This Conversation. Saya mengingat suara mas GG yang kemarin saya dengar dari handphone 2 hari yang lalu. Mas GG, mas yang pernah saya ceritakan, pria yang tidak jenuh untuk mencintai ayahnya secara penuh.
Kami bercerita panjang lebar. Tentang keluarganya, perkembangan adiknya, dan beberapa poin yang sempat tidak dijelaskan tapi akhirnya dijelaskan juga. Tapi poin yang paling saya sukai adalah saat saya bertanya : "ada 2 individu, dulu saling mencintai dan saling memprotective-kan, setelahnya mereka memutuskan untuk berjalan masing-masing. Si wanita masih benar-benar mencintai pria tersebut tapi pria tersebut dengan cepat sudah naksir dengan wanita lain. Apa tampang benar-benar menjadi jaminan? Semua laki-laki itu sama ya! Heran!" Mas GG berpikir lama sekali. Rasakan! Skak mat! :D
Beberapa menit kemudian..
Dia berkata, "Gini lho dek".
Saya menjawab, "Apa?"
"Setelah semua berakhir, akan ada banyak orang yang keluar masuk dalam hidup kita, entah itu menyenangkan atau tidak, tapi orang-orang yang keluar masuk tersebut pasti meninggalkan kesan dan rasa. Jadi mungkin, kemampuan untuk melupakan yang lalu itu agak cepat walaupun harus perlahan-lahan. Rasa itu bisa macem-macem, termasuk perasaan naksir dengan yang lain." Kata-katanya sih ga pasti kayak gini, tapi intinya sama seperti yang dia katakan.
"Oh" Saya menjawab pendek. Jawabannya tidak sesuai dengan yang saya mau. Dia menjawab secara umum. Padahal yang saya mau, dia juga mejelaskan kenapa dia (mas GG) melakukan hal yang sama? Mengakhiri dan naksir pada yang lain dengan begitu cepat.
Tapi kalau boleh saya berpendapat. Pendapat mas GG ada benarnya, ada benarnya jika dirasakan oleh orang yang KURANG PEKA. Hidup seseorang itu ya memang begitu. Ada yang datang dan pergi, lari dan berhenti, dan memang akan ada banyak orang yang mengisi. Tapi bagi seorang wanita, melupakan sesuatu yang pernah "mengisi" hidupnya itu tidak semudah pria mengganti pakaian atau mungkin pasangan. Dan akan teramat sulit untuk melupakan seseorang jika wanita itu tidak hanya mencintai pria tersebut tapi juga mencintai keluarganya. Wanita ya memang seperti itu, sulit melupakan dan sulit moving on. Wanita bukannya bersikap lebay, tapi mereka memang lebih perasa dan peka.
Pagi ini, saya bangun dengan mata benar-benar mengantuk. Seusai doa pagi dan saat teduh, saya membaca inbox handphone saya. Tidak ada message baru. Pheww.. saya harus membiasakan diri untuk mengahadapi sepinya handphone akhir-akhir ini :D
Tidak ada yang saya lakukan, menatap langit-langit kamar, dan suara arina ephipania memenuhi kamar saya, This Conversation. Saya mengingat suara mas GG yang kemarin saya dengar dari handphone 2 hari yang lalu. Mas GG, mas yang pernah saya ceritakan, pria yang tidak jenuh untuk mencintai ayahnya secara penuh.
Kami bercerita panjang lebar. Tentang keluarganya, perkembangan adiknya, dan beberapa poin yang sempat tidak dijelaskan tapi akhirnya dijelaskan juga. Tapi poin yang paling saya sukai adalah saat saya bertanya : "ada 2 individu, dulu saling mencintai dan saling memprotective-kan, setelahnya mereka memutuskan untuk berjalan masing-masing. Si wanita masih benar-benar mencintai pria tersebut tapi pria tersebut dengan cepat sudah naksir dengan wanita lain. Apa tampang benar-benar menjadi jaminan? Semua laki-laki itu sama ya! Heran!" Mas GG berpikir lama sekali. Rasakan! Skak mat! :D
Beberapa menit kemudian..
Dia berkata, "Gini lho dek".
Saya menjawab, "Apa?"
"Setelah semua berakhir, akan ada banyak orang yang keluar masuk dalam hidup kita, entah itu menyenangkan atau tidak, tapi orang-orang yang keluar masuk tersebut pasti meninggalkan kesan dan rasa. Jadi mungkin, kemampuan untuk melupakan yang lalu itu agak cepat walaupun harus perlahan-lahan. Rasa itu bisa macem-macem, termasuk perasaan naksir dengan yang lain." Kata-katanya sih ga pasti kayak gini, tapi intinya sama seperti yang dia katakan.
"Oh" Saya menjawab pendek. Jawabannya tidak sesuai dengan yang saya mau. Dia menjawab secara umum. Padahal yang saya mau, dia juga mejelaskan kenapa dia (mas GG) melakukan hal yang sama? Mengakhiri dan naksir pada yang lain dengan begitu cepat.
Tapi kalau boleh saya berpendapat. Pendapat mas GG ada benarnya, ada benarnya jika dirasakan oleh orang yang KURANG PEKA. Hidup seseorang itu ya memang begitu. Ada yang datang dan pergi, lari dan berhenti, dan memang akan ada banyak orang yang mengisi. Tapi bagi seorang wanita, melupakan sesuatu yang pernah "mengisi" hidupnya itu tidak semudah pria mengganti pakaian atau mungkin pasangan. Dan akan teramat sulit untuk melupakan seseorang jika wanita itu tidak hanya mencintai pria tersebut tapi juga mencintai keluarganya. Wanita ya memang seperti itu, sulit melupakan dan sulit moving on. Wanita bukannya bersikap lebay, tapi mereka memang lebih perasa dan peka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar