Menjemput Angel (ending)

Rabu, 28 Maret 2012

Menjemput Angel (ending)

Cerita sebelumnya ada di:  Menjemput Angel  (part III)

“Iya. Aku merasakan sesuatu, sesuatu yang kurasakan seperti di rumah Amri.”

“Merasa akan ada perpisahan?”

“Iya. Rasanya berat.”

Malaikat melirik jam dinding yang berdetak. Sudah pukul 5 pagi rupanya. “Ayo bergegas kembali! Tidak lucu kalau kamu terbangun saat ibu telah bangun! Nanti ibu khawatir!”

Aku melirik ke arah malaikat. Beberapa detik berikutnya, aku mencium kening ayahku, kakakku, dan adikku. Aku memeluk mereka dengan erat dan hangat. Tapi, entah mengapa mereka tak terbangun. Mereka seperti tak merasakan sentuhanku.

Detik itu segera bergulir, malaikat kembali membawa aku terbang ke rumah sakit. Saat jendela kembali kami tembusi, aku kaget ketika tahu lampu ruanganku telah dinyalakan. Ruanganku begitu ramai. Ada tiga orang dokter dan beberapa suster. Wajah mereka pucat pasi, aku melirik ke arah ibuku, matanya terlihat sangat sembab.

Infus telas dilepas dari pergelangan tanganku. Alat pengukur detak jantung tak lagi berbunyi. Aku tak merasa aneh ketika menatap tubuhku yang berbaring di tempat tidur.

“Ternyata, aku sangat cantik kalau sedang tidur. Lihatlah! Senyumku mengembang lebar!” ucapku bangga menyentuh tangan malaikat.

Ia menatapku dengan sangat hangat. “Kamu memang sangat cantik, apalagi ketika tidur.”

“Kali ini aku akan terbangun dan menyambut mamaku. Infus telah dilepas. Aku telah sembuh!”

Malaikat menatapku dengan tatapan kosong. “Kamu memang telah sembuh, Angel. Ayo, terbang bersamaku lagi!”

Aku menatap malaikat dengan tatapan heran. “Kemana? Aku ingin memberitahukan pada mama kalau aku sudah sembuh.”

“Kamu bilang, kamu ingin bertemu dengan Tuhan?” tanya malaikat menyorot mataku. Ia seperti mencari jawaban dari sinar mataku.

“Bukankah terlalu cepat?”

“Tuhan sangat merindukanmu, Angel.”

“Sungguh? Kalau begitu, aku ingin bertemu dengan Dia.”

“Tentu saja, dengan senang hati aku akan mengantarmu.”

Tanpa bantuan malaikat, aku bisa terbang dengan sendirinya!

Sungguh ajaib!

Aku terbang tanpa sayap dan tanpa digendong oleh malaikat!

Aku terbang!

Dunia terlihat sangat kecil dari mataku.

Aku tidak sabar untuk segera bertemu Tuhan

with love :)
Dwitasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © ID Blog Kamu

Canvas By: Fauzi Blog, Responsive By: Muslim Blog, Seo By: Habib Blog