Langit Yogya yang temaram
enggan bergumam
Hujan yang awet
menyeringai cerewet
Dinginnya malam
menambah kelam
Kerinduan yang menghujam
menancapkan resah yang mengalir mengenyam
enggan bergumam
Hujan yang awet
menyeringai cerewet
Dinginnya malam
menambah kelam
Kerinduan yang menghujam
menancapkan resah yang mengalir mengenyam
Tiba-tiba saja sosok itu muncul lagi
Perasaan bersalah hadir lagi
Menyesal akan masa lalu merasuk lagi
Perasaan bersalah hadir lagi
Menyesal akan masa lalu merasuk lagi
Tergambar wajahmu
Terdengar tawa renyahmu
Tersimpul senyum manismu
Demi Tuhan, aku merindukanmu!
Terdengar tawa renyahmu
Tersimpul senyum manismu
Demi Tuhan, aku merindukanmu!
Aku ragu menyebut cinta
Aku ragu menyebut rasa
Karena kisah kita sebenarnya tak benar-benar ada
Karena cerita kita sebenarnya tak benar-benar tercipta
Aku ragu menyebut rasa
Karena kisah kita sebenarnya tak benar-benar ada
Karena cerita kita sebenarnya tak benar-benar tercipta
Kaukah itu?
Seseorang yang pantas kucintai daripada kubenci
Seseorang yang pantas kucintai daripada kubenci
Kaukah itu?
Sosok semu yang hanya beberapa kali kutemui
Tanpa alasan yang pasti
Meskipun kita tak bersama lagi
Meskipun kita tak bersama lagi
Aku masih terus menyelipkan namamu dalam doa kala sunyi
Setiap pagi
Setiap hari
Aku benci sendiri
Terutama ketika kutahu kautak lagi di sini
Terutama ketika kutahu kautak lagi di sini
Aku takut dihantui sosokmu lagi
Sosok yang dulu pernah kucintai dan kukagumi setengah mati
Sosok yang dulu pernah kucintai dan kukagumi setengah mati
Yogyakarta, 010112
23:52
23:52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar